Tips Merawat Sistem Pengereman Mobil
liputanberitaku.com– Sistem pengereman adalah komponen terpenting dalam kendaraan. Perannya, hentikan kecepatan kendaraan hingga terbebas dari kecelakaan. Oleh karena itu, perawatan dan pengetahuan mengenai rem untuk pemilik kendaran sebagai poin penting.
Bersamaan penggunaan yang terus-terusan, performa rem akan turun. Daya cengkeram untuk hentikan roda menyusut. Karena itu, perlu dilaksanakan perawatan atau pembaruan supaya keadaan elemen itu masih tetap bekerja maksimal.
Dealer Technical Dukungan Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, perawatan pada elemen rem perlu dilaksanakan dengan teratur. “Jika perawatan di antara rem cakram dan tromol itu sama juga. Umumnya perawatan rem dianjurkan tiap 10.000 km sekali atau enam bulan,” kata Didi.
Didi menerangkan, pada mekanisme pengereman dengan memakai cakram, pembersihan dilaksanakan dengan mengamplas disc brake dengan memakai ampelas kasar. Sesudah dilaksanakan pengampelasan, membersihkan disc brake supaya kotoran tersisa ampelas tidak mengusik mekanisme pengereman. “Selanjutnya di bagian yang memerlukan proses geser, dilaksanakan pemulasan dengan memakai pelumas atau Brisk,” kata Didi.
Selainnya perawatan pada kaliper, pergantian minyak rem harus juga jadi perhatian. Minyak rem memiliki peranan penting dalam mekanisme pengereman. Pada intinya rem bekerja dengan mekanisme fluida dan minyak rem yang berperanan sebagai media untuk tekan piston rem hingga terjadi pengereman. “Pergantian minyak rem perlu dilaksanakan tiap 40.000 km atau 3 tahun. Bila dalam kurun waktu 3 tahun belum capai 40.000 km, seharusnya masih tetap ditukar sama yang baru,” tutur Didi.
1. Ganti minyak rem
Bila minyak rem tidak ganti sama yang baru, dicemaskan ada udara dalam mekanisme pengereman. Karena, minyak rem dapat mendidih dan hasilkan uap air. Ini akan mengakibatkan berlangsungnya vapor lock atau peristiwa seperti rem blong.
Selekasnya tukar kampas rem saat telah tipis atau ingin habis. Hal itu bisa dijumpai dengan buka kaliper rem. Langkah yang lebih gampang yaitu di saat kita mencapai rem, karena itu jarak tekan pedalnya makin panjang atau dalam. Berdasar saran pabrikasi, rerata kampas rem cuman dapat tempuh jarak sampai 35.000 sampai 40.000 km. Untuk kendaraan manual, dalam masalah ini mobil, umur penggunaannya semakin lama sampai 70.000 km.
Kerjakan pengujian teratur
Bila saat pengujian muncul getaran yang lebih dari umumnya saat mengerem, telah semestinya dilaksanakan pergantian elemen. Itu berlaku saat kamu rasakan pedal rem perlu didesak lebih dalam dibanding umumnya supaya mekanisme pengereman bisa bekerja. Saat semua factor ini ada, karena itu waktunya kamu kerjakan pergantian seperti master, kanvas, atau brake pad.
2. Kerjakan test manual
Mobil keluaran terkini umumnya telah diperlengkapi tanda tingkat kewajaran oli atau minyak rem. Tetapi, dampak dari mekanisme pengereman dapat dilaksanakan pengujian dengan manual
Triknya, kamu tinggal mengambil jarak beberapa mtr., selanjutnya majukan mobil dan pijak pedal rem secara tiba-tiba. Kerjakan secara pergerakan mundur-maju. Check apa daya cengkram rem telah optimal, dan apabila sudah memberikan keyakinan baru langsung pancal gas. Pengujian ini seharusnya dilaksanakan tiap hari.
3. Perhatikan tehnik pengereman
Untuk mekanisme pengereman non-ABS, saat mobil meluncur kuat dan kamu akan turunkan kecepatan, karena itu tehnik pengereman yang bagus ialah harus dikocak atau dilaksanakan dengan bertahap. Ini dilaksanakan untuk menahan overheat saat pengereman, yang dapat mengakibatkan rem mengamankan dan mobil terpeleset. Bila memakai mekanisme anti-lock braking sistem (ABS), kamu langsung bisa mencapai pedal rem karena mekanisme pengereman akan bekerja secara automatis.
4. Jaga kebersihan mobil
Janganlah lupa untuk jaga kebersihan mobil secara detail. Kotoran yang menimbun di tempat ban, khususnya yang terkait dengan mekanisme pengereman, seperti pelek, cakram, dudukan brake dan yang lain dapat membuat performa rem turun.
Buat menjaga performa pengereman masih tetap maksimal, sebaiknya pilih tempat pencucian mobil yang semakin kompeten. Umumnya proses pembersihan pada tempat itu lebih detil, khususnya saat membersihkan sisi paling dalam, seperti pelek, cakram, dan dudukan brake pad. Bila cakram dan brake pad selalu bersih dari kotoran tanah, karena itu performa pengereman juga otomatis terjaga baik.