Di Masa Pandemi Covid-19, Sandiaga Uno Menetapkan Aturan Turingh Motor
Liputanberitaku.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh komunitas sepeda motor khususnya dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia.
Untuk melakukan kegiatan serupa di masa pandemi virus corona (alias Covid-19), beberapa aturan harus dipenuhi agar selalu dalam kondisi baik dan tidak menghasilkan klaster baru.
Oleh karena itu, ia mengaku sedang merumuskan aturan main untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan peserta wisata. Sekarang, itu sedang diajukan ke komunitas untuk segera dirilis.
“Kami juga sudah ada kerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) melalui Perkumpulan Wisata Otomotif Indonesia (PWOI) yang kebetulan saya duduk sebagai pembina,” kata Sandiaga dilansir, Kamis (24/6/2021). Kabar ini tentu jadi kabar baik bagi penggemar sepeda motor yang suka melakukan turing.
Bahkan ia bersedia melepas perjalanan turing motor komunitas jika sudah sesuai dengan kebijkan atau protokol yang ditetapkan tersebut.
“Saya sudah berkomitken, jika ada turing sesuai dengan protokol kesehatan dan kebetulan waktunya cocok, akan saya lepas dari kantor Kemenparekraf. Sebagai salah satu upaya untuk memberikan semangat,” ujar dia.
Pada pertengahan Juni, Sandiaga melepas rombongan Touring Wonderful Ride Indonesia menuju Anyer, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu, (16/6/2021).
Ia berpesan kepada komunitas otomotif untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Kelestarian Lingkungan).
Program Wonderful Ride Indonesia sendiri adalah gerakan yang dipelopori oleh PWOI untuk mendorong pemberdayaan wisata berbasis otomotif di Indonesia.
Wisata berbasis otomotif ini sejalan dengan konsep yang jadi tren pariwisata saat ini, yakni disesuaikan (customize) dengan kebutuhan wisatawan secara spesifik.
Lalu menjurus kepada kearifan lokal (localize), wisata yang dilakukan bersama dengan keluarga (personalize), dan dilakukan tidak berbondong-bondong atau dalam jumlah yang lebih sedikit (smaller size).
“Kegiatan ini tidak hanya untuk menggeliatkan perekonomian pariwisata saja. Tetapi juga meningkatkan minat serta ketertarikan masyarakat untuk berwisata menggunakan kendaraan pribadi. Sekaligus mengkampanyekan wisata berkendara yang aman,” katanya.