3 Kesalahan Olahraga yang Bikin Kacau Penurunan Berat Badan
liputanberitaku.com–Proses menurunkan berat badan, sangat penting untuk merencanakan aktivitas olahraga dengan matang dan hati-hati. Sebab, rutinitas olahraga yang terencana dengan baik dapat mempercepat proses pembakaran lemak dan bahkan mengencangkan kulit tubuh yang mengendur.
Meski demikian, tak jarang juga kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk berolahraga, tetapi tetap tidak melihat hasil yang memuaskan. Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan besar kita telah melakukan salah satu dari kesalahan dalam berolahraga sebagai berikut ini.
1. Tidak berolahraga dengan cukup keras
Untuk membakar kalori secara maksimal dan menghilangkan lemak dari tubuh, kita harus mendorongnya dengan keras. Hanya ketika kita menantang tubuh, maka kita akan mampu membakar kalori.
Dalam hal ini, kita juga harus konsisten dan melakukan latihan setidaknya 30-40 menit setiap hari.
Aturan ini berlaku untuk semua olahraga yang kita lakukan, baik itu gym, berjalan kaki, maupun berlari.
2. Terpaku pada timbangan
Ketika sedang menurunkan berat badan, ingatlah bahwa angka pada timbangan bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kemajuan yang kita buat.
Berat badan kita bisa berfluktuasi hingga 2kg dalam sehari, tergantung pada seberapa banyak makanan dan cairan yang kita konsumsi. Ketika sedang menurunkan berat badan, ingatlah bahwa angka pada timbangan bukanlah satu-satunya cara untuk mengukur kemajuan yang kita buat.
Berat badan kita bisa berfluktuasi hingga dua kilogram dalam sehari, tergantung pada seberapa banyak makanan dan cairan yang kita konsumsi.
3. Mengonsumsi protein setelah berolahraga
Protein adalah bahan penyusun kehidupan dan meminumnya setelah sesi latihan dapat membantu tubuh memperbaiki, serta memulihkan otot. Tetapi, mengonsumsi minuman berprotein tidak akan membantu kita mencapai tujuan lebih cepat.
Secara umum, seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat disarankan untuk mengonsumsi 1,2 hingga 2,0 gram protein per kilogram berat badan. Kelebihan protein sebenarnya disimpan di dalam tubuh sebagai lemak, sedangkan kelebihan asam amino dikeluarkan. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring waktu.