Pengganti Gula Rendah Kalori, Pemanis Buatan?
Pengganti Gula Rendah Kalori —Sumber manis yang dihasilkan dari tiap sajian berasal dari gula. Gula merupakan bagian dari karbohidrat sederhana.
Gula sederhana diperoleh dari tebu, buah, dan susu. Saat ini, gula sederhana sudah melalui proses pemurnian yang mengubahnya menjadi produk seperti gula pasir dan sirup.
Konsumsi gula secara berlebihan dinilai tidak baik untuk kesehatan gigi dan bobot tubuh. Maka, muncul pengganti gula yang disebut pemanis buatan dengan kalori rendah.
Pengganti Gula Rendah Kalori
Tingkat manis yang ada dalam pemanis buatan jauh lebih tinggi dibandingkan gula alami. Hal ini akan memicu seseorang menjadi kecanduan rasa manis. “Akibatnya, dampak psikologis orang selain merasa ‘aman’ karena dipikirnya hanya masalah 0 kalori, tapi justru dengan mengira aman maka orang-orang ini akan semakin banyak mengonsumsi makanan manis yang juga menimbulkan kecanduan,” lanjutnya.
Orang yang sudah terbiasa mengonsumsi pemanis buatan akan sulit mengenali rasa manis pada makanan yang mengandung gula alami. Bahkan, bisa jadi tidak menganggap makanan tersebut manis lagi. Tan menyampaikan bahwa saat ini ada berbagai pemanis buatan, antara lain sakarin, asesulfam, aspartam, neotam, xylitol atau silitol, stevia, dan sukralosa.
Pemanis buatan lebih manis daripada gula alami
Dikutip dari Healthline, dari antara pemanis buatan tersebut, saccharin atau sakarin menjadi jenis pemanis buatan yang memiliki kandungan manis paling tinggi, yaitu 700 kali lipat dari gula pasir.
Kandungan kalori yang rendah tersebut menimbulkan anggapan pada sebagian orang bahwa aman mengonsumsi pemanis buatan sebagai pengganti gula. Sementara, menurut Tan kehadiran pemanis buatan yang disebut juga sebagai pemanis artifisial ini masih perlu dipertanyakan keamanannya.
Menurut dokter dan pakar nutrisi, Tan Shot Yen, pemanis buatan adalah substansi kimia yg sengaja dibuat sebagai pengganti gula. Pemanis buatan dapat menduplikasi rasa manis pada gula, tetapi mengandung kalori yang lebih rendah.