5 Penyebab Nyeri Pada Leher
liputanberitaku.com– Nyeri leher merupakan keadaan saat otot-otot di leher tidak bisa santai hingga bisa mengakibatkan ngilu, kejang otot, dan sakit di kepala.
Keadaan ini banyak memiliki peluang pemicu, dimulai dari permasalahan persendian sampai saraf yang meradang. Bergantung pada pemicu yang memicunya, orang bisa alami beragam tipe ngilu leher, yang bisa dibarengi dengan tanda-tanda yang lain.
Riset dengan judul “The prevalence of neck pain in the world population: a systematic critical ulasan of the literature” memperlihatkan jika sekitar 71% orang dewasa di penjuru dunia alami sakit leher di sejumlah titik dalam kehidupan mereka.
Otot bisa kontraksi atau berelaksasi, bergantung pada pesan yang diterima dari otak. Ketegangan otot terjadi saat otot masih tetap kontraksi walau terima signal dari otak yang memerintahnya untuk santai. Bila otot masih tetap kontraksi kelamaan, itu dapat mengakibatkan merasa sakit. Orang bisa alami ngilu leher karena beragam alasan. Pemicu umum nyeri leher meliputi beberapa hal ini.
1. Tidur dengan posisi yang salah
Posisi tidur bisa mempengaruhi bentuk badan seorang. Orang yang tidur telungkup condong istirahatkan satu segi muka mereka di atas bantal. Lakukan ini bisa meregangkan otot-otot disamping leher itu terlalu berlebih. Tidur dengan bantal besar bisa mengusung kepala terlampau tinggi, memaksakan leher untuk membungkuk di depan. Masih tetap dalam status ini semalaman bisa mengakibatkan ngilu leher esok paginya.
2. Postur tubuh yang buruk
Postur tubuh yang buruk bisa memengaruhi otot leher. Beberapa orang yang merasakan diri mereka membungkuk di muka komputer atau membungkuk di bangku selama seharian kemungkinan rasakan ngilu leher sesudah sesaat. Sebuah study dengan judul “Correlation between rounded shoulder bentuke, neck disability indices, and degree of forward head bentuke” yang mengikutsertakan 126 mahasiswa mendapati korelasi di antara posisi kepala di depan dan peningkatan ngilu leher dan kecacatan.
3. Stres
Stres mempunyai dampak yang kuat pada semua badan. Saat otak rasakan stres, itu mengisyaratkan pelepasan beberapa hormon, seperti kortisol dan epinefrin. Hormon-hormon ini tingkatkan detak jantung dan tekanan darah, dan kencangkan otot. Saat seorang alami stres secara teratur, otot-otot mereka tetap tegang dan berkontraksi untuk saat yang semakin lama, yang bisa mengakibatkan ngilu leher dan pundak. Menurut sebuah study tahun 2017 dengan judul “Tingkat of physical activity, well-being, stress and self-rated health in persons with migraine and co-existing tension-type headache and neck pain” yang mengikutsertakan 148 orang dengan migrain, nyaris 67 % dari peserta alami sakit di kepala type tegang dan sakit leher. Beberapa orang ini memberikan laporan tingkat stres yang lebih tinggi, terlibat dalam kegiatan fisik yang semakin sedikit, dan memandang kesehatan mereka jelek.
4. Cedera
Seorang bisa mencederai otot-otot di lehernya bila mereka mengusung berat beban atau alami whiplash karena kecelakaan mobil.
Tipe cidera ini bisa mengakibatkan kemelut otot enteng sampai berat, yang kemungkinan membutuhkan perawatan klinis atau therapy fisik. Strain otot yang tidak diobati bisa mengakibatkan ngilu leher yang konsisten serta kerusakan tetap yang kurangi bentang gerak dan elastisitas di leher.
5. Menggertakkan gigi
Bruxism ialah satu keadaan saat seorang menggeretakkan atau mengatupkan gigi mereka saat mereka tidur. Menggertakkan atau mengatupkan gigi memberikan tekanan pada otot-otot di rahang dan leher, yang bisa mengakibatkan leher tegang, nyeri, dan sakit di kepala.