Modifikasi Mobil Dengan Velg Aftermarket
liputanberitaku.com– Produk aftermarket ialah komponen yang dipasarkan di pasar dengan mengangkat mereknya sendiri, bukan komponen asli bawaan produsen kendaraan atau orisinal equipment manufacturer (OEM).
Ada beragam jenis faktor saat lakukan modifikasi pada mobil. Satu diantaranya menukar velg asli lewat produk aftermarket atau istilah biasanya ialah ‘variasi’. Walau bukan elemen asli bawaan pabrik kendaraan, kualitas produk aftermarket tidak kalah saing. Banyak suku cadang aftermarket ini dibikin oleh produsen populer dari luar atau dalam negeri. Untuk elemen velg sebutlah saja seperti Vossen, HRE, BBS, HSR, dan lain-lain.
Giyarto sebagai teknisi di toko Ratman Velg menerangkan jika pelek aftermarket mempunyai tingkat kualitas menyamakan pelek asli OEM.
Ia juga merekomendasikan untuk beberapa pemilik mobil yang ingin menukar velg mobilnya lewat produk aftermarket supaya tidak boleh beli vleg sisa. Jika ingin beli barang sisa, yakinkan keadaannya masih bagus tanpa sisa pengelasan. “Jika dapat tidak boleh membeli velg sisa yang ada las-lasannya khususnya di bagian palang-palang. Itu tidak tahan lama, bahaya patah bila digunakan perjalanan jauh sampai luar kota,” tutur Giyarto.
Seterusnya, bila ingin menukar velg sama ukuran yang lain dari standard pabrikasi, Giyarto merekomendasikan dalam menabah atau kurangi ukuran pelek optimal cuman 2 tingkat. Ini dilaksanakan supaya profile ban tetap sama banyak.
“Setiap mobil ada batasnya semasing. Contoh Jazz RS, dianjurkan meningkatkan ukuran cuman satu tingkat. Jika menambahkan sampai dua tingkat ataupun lebih kelak ketebalan ban akan menyusut dan ban jadi tidak tahan lama,” kata Giyarto. Giyarto menjelaskan jika pemilik mobil harus tentukan dahulu arah khusus dalam menukar ukuran velg.
Bila untuk sekedar style dan tidak dikemudikan setiap hari untuk perjalanan lintasi kota, karena itu tidak jadi masalah untuk menukar ukuran velg. Tetapi bila mobil yang hendak diubah sebagai kendaraan harian dengan mobilisasi tinggi dan sering lakukan perjalanan lintasi kota, benar-benar dianjurkan tidak untuk ngotot menukar ukuran pelek. Keamanan dan kenyamanan dalam berkendaraan janganlah sampai dipertaruhkan cuman untuk style.
1. Maksimal naik 2 step
Bila ingin mengganti pelek mobil sama ukuran lebih tinggi dibandingkan bawaan pabrik, naikkan 1 step atau maksimal 2 tahap. Contoh versi standard pelek New Avanza ialah R15 dan R14. Bila ingin dinaikkan maksimal R17 yang R15 dan maksimal R16 untuk yang R14. Dan demikian selanjutnya.
2. Ban disesuaikan
Mengubah ukuran pelek sama yang semakin tinggi harus disertai dengan program ban yang tepat. Berapakah ukuran yang diperlukan, dapat ditanyakan dengan pihak diler atau bengkel sah. Juga bisa ditanya ke faksi penjual pelek aftermarket yang betul-betul dapat dipercayai untuk cari ban yang paling tepat.
“Jadi naik satu atau dua inch masih aman, tetapi ingat tidak boleh hanya pelek saja yang ditukar, ban harus juga turut diganti,” terang Suparman.
3. Ganti shockbreaker
Komponen yang lain seharusnya jadi perhatian saat mengganti pelek mobil ialah shockbreaker atau suspensi. Bila pelek baru kurang sesuai shockbreaker, seharusnya tukar shockbreaker dengan mode aftermarket yang tepat. Bukan masalah style-gayaan, kecocokan shockbreaker sama ukuran ban tidak dapat diacuhkan bila ingin mobil masih tetap nyaman dikemudikan.
“Terpenting kembali, supaya masih tetap nyaman dikemudikan sokbreaker harus juga ikut-ikutan ditukar, jadi stylenya bisa, kenyamanan pun tidak menyusut,” kata Suparman.
Dengan adanya banyak ongkos yang perlu dikeluarkan bila ingin mengganti pelek mobil atau melakukan modifikasi lainnya, karena itu seharusnya pemilik menimbang masak-masak saat ingin memodifikasi. Lebih bagus tidak mempertaruhkan kenyamanan cuma alasan kurang suka dengan versi standard.