liputanberitaku.com —Xiaomi nampaknya ingin menggarap handphone dengan design yang lain dari wujud konservatif. Ini kali, perusahaan tehnologi asal China itu diperkirakan membuat sebuah handphone dengan design camera modular alias dapat dibedah pasang.

Hal tersebut dijumpai dari document paten yang disodorkan Xiaomi ke kantor paten Amerika Serikat (USPTO) pada Februari 2020. Document itu baru disepakati pada 29 April lalu.

Document paten ini lalu digambarkan dalam beberapa gambar render 3D oleh perancang namanya Jermaine Smit.

Berdasar jejeran gambar itu, handphone modular dari Xiaomi ini kelihatan terdiri dari 3 bagian.

Salah satunya meliputi modul camera dan mainboard (PCB) yang berada pada bagian teratas, modul battery yang berada di tengah-tengah, dan modul speaker atau connector USB pada bagian paling bawah.

Ke-3 nya ialah modul camera yang termuat dalam sektor persegi, modul camera yang diatur secara vertikal, dan satu kembali modul camera vertikal yang mempunyai monitor imut di samping kanannya.

Design modul persegi yang memuat empat camera ini kelihatan seperti design camera Redmi 9C.

Selanjutnya design camera vertikal yang diberi dengan monitor diperkirakan dapat dipakai untuk tampilkan hasil selfie memakai camera belakang, serupa Mi 11 Ultra tetapi sama ukuran monitor yang lebih besar.

Berlainan dengan 2 modul camera barusan, modul camera vertikal yang paling akhir diberi dengan lensa camera berupa kotak. Ini memberikan indikasi jika modul ini mengangkat tehnologi camera periskop untuk photografi jarak jauh.

Berpindah ke sisi depan, handphone yang mengangkat monitor penuh (full screen) ini nampaknya akan diberi dengan camera selfie yang telah dimasukkan di permukaan monitor (under display).

Walau kelihatan unik, tidak dapat ditegaskan apa Xiaomi akan merealisasikan handphone itu jadi produk tidak atau riil.

Yang terang, ini bukanlah pertamanya kali handphone dengan beragam modul yang dapat dibedah pasang muncul di industri handphone.

Beberapa handphone modular yang pernah direncanakan pabrikasi handphone, serta di-launching ke khalayak ialah LG G5 dan beberapa piranti buatan supplier asal Belanda, Fairphone.

Tetapi, bermacam handphone itu nampaknya tidak demikian laris di pasar karena kabarnya tidak berhasil memancing ketertarikan customer.