Penyebab Seringnya Bangun Tidur Terlalu Pagi
liputanberitaku.com–Jika Anda sering bangun tidur terlalu pagi, seperti terbangun dua atau tiga jam sebelum alarm berbunyi. Bangun tidur terlalu pagi termasuk masalah umum di antara orang-orang pada berbagai tahap kehidupan dan kesehatan.
Kondisi ini merupakan bentuk masalah tidur yang menyebabkan kelelahan. Sering bangun tidur terlalu pagi dapat membuat Anda kehilangan waktu tidur yang dibutuhkan, membuat siklus tidur Anda tidak teratur, dan menyebabkan banyak stres. Untungnya, ada beberapa pilihan perawatan dan perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda kembali tidur penuh.
Dilansir dari Health Line, berikut ini adalah beberapa konidisi yang bisa menjadi penyebab bangun tidur terlalu pagi:
1. Kecemasan
Kecemasan dalam segala bentuknya sangat mungkin dapat mengganggu tidur Anda. Meskipun insomnia onset (kesulitan memulai tidur) paling sering dikaitkan dengan kecemasan, perasaan cemas tentang suatu situasi atau peristiwa juga bisa menyebabkan Anda tidur lebih sedikit pada satu waktu. Gangguan kecemasan banyak dikaitkan dengan segala jenis insomnia.
Beberapa masalah tidak langsung yang dapat memicu kecemasan dan kurang tidur adalah:
- Kematian anggota keluarga atau teman
- Stres terkait pekerjaan
- Tegang mempersiapkan pernikahan
- Masalah keluarga
- Perceraian Kehilangan pekerjaan
Situasi sederhana saat bangun tidur beberapa jam sebelum alarm berbunyi dapat menimbulkan begitu banyak kecemasan sehingga Anda tidak dapat kembali tidur. Melihat jam dan mengkhawatirkan betapa sedikitnya tidur yang Anda dapatkan, dan takut ketinggalan alarm jika Anda kembali tidur bisa membuat Anda tetap terjaga pada dini hari.
2. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk tidur, tetap tertidur, atau keduanya. Orang yang menderita insomnia dapat memiliki gejala jangka pendek (akut) atau jangka panjang (kronis).
Insomnia akut biasanya bersifat situasional dan dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika Anda mengalami insomnia lebih dari tiga kali seminggu, selama lebih dari tiga bulan, Anda dapat didiagnosis dengan insomnia kronis.
Beberapa faktor resiko insomnia meliputi:
- Bekerja sif pagi atau malam
- Memiliki gaya hidup atau pekerjaan yang tidak banyak bergerak
- Jet lag dari perjalanan
- Peningkatan tingkat stres
- Masalah kesehatan yang memengaruhi siklus tidur
- Berpenghasilan rendah atau masalah ekonomi
- Penyalahgunaan zat
- Penyakit kejiwaan
- Kecemasan, depresi, dan gangguan emosi lainnya
- Efek samping bat-obatan tertentu
Sementara itu, beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan insomnia di antaranya yakni:
- Masalah pernapasan seperti alergi atau asma
- Masalah saluran pencernaan seperti refluks asam lambung
- Penyakit saraf
- Gangguan hormonal
- Disfungsi tiroid (hipotiroidisme, hipertiroidisme, Hashimoto, dan lain sebagianya)
- Nyeri tubuh (rematik, neuropatik, atau nyeri kronis)
- Sleep apnea
Meskipun orang yang mengalami insomnia mungkin bisa tidur, mereka cenderung tidak bangun dengan perasaan segar karena tidak cukup tidur nyenyak.
Hal ini dapat menyebabkan siklus stres dan kecemasan tambahan jika Anda bangun terlalu pagi, terutama jika Anda baru saja tertidur beberapa jam sebelumnya dan berharap untuk tidur lebih lama.
3. Perubahan tidur terkait usia
Seiring bertambahnya usia bisa menyebabkan Anda membutuhkan lebih sedikit jam tidur di malam hari. Perubahan ritme sirkadian ini dapat mengganggu pola tidur Anda dan menyebabkan Anda bangun tidur terlalu pagi, sebelum Anda bermaksud memulai aktivitas.
Wanita yang mengalami perubahan hormonal akibat menopause mungkin mengalami gangguan tidur. Sementara, pria yang mengalami masalah kencing karena perubahan terkait usia pada prostat juga mungkin merasa lebih sulit untuk tidur sepanjang malam. Banyak orang dewasa di usia paruh baya melaporkan kesulitan tidur bukan hanya karena masalah usia dan perubahan hormonal, tetapi juga karena masalah tidak langsung.
Kecemasan atau stres akibat banyak hal, seperti
- efek samping obat-obatan
- beban pekerjaan
- banyak lagi dapat menyebabkan orang di usia paruh baya sulit tidur
- kehilangan pasangan karena kematian atau perceraian