Harga Rumah Melonjak 5% ,Tapiiii…….
Belum lama ini, dilaporkan bahwa harga rumah naik 5% setiap tahun. Namun, ada banyak syarat untuk peningkatan tersebut. Inilah berita lengkapnya! Berawal dari Bisnis, kenaikan harga rumah berbarengan dengan kenaikan permintaan rumah.
Riset Housing Finance Center (HFC) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Alim Gunadi, General Manager Business Development Sinarmas Land, menjelaskan kenaikan harga rumah terutama digunakan untuk produk baru. Dengan kata lain harga rumah yang sudah siap huni masih sama dengan harga triwulan lalu. Bisnis mengutip Alim Gunadi yang mengatakan pada hari Rabu: “Mungkin produk baru belum tersedia.”
Tidak Semua Harga Rumah Naik
Pasalnya, untuk pulih, industri real estate harus setidaknya sampai akhir kuartal keempat tahun ini. Selain Alim Gunadi, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida juga memberikan sambutan. Paulus mengatakan karena adanya insentif pajak pertambahan nilai, harga real estat yang dibeli oleh pengguna akhir tidak mulai naik hingga Agustus.
“Saya tidak tahu sudut pandang apa yang digunakan BTN dalam survei kenaikan harga rumah. Dia mengatakan kepada Bisnis:“ Saat ini, dengan dorongan insentif pajak pertambahan nilai, harga rumah jadi yang diberikan kepada konsumen tidak akan naik. . ”
Harga Hunian Baru Bisa Meningkat
Namun, Paulus memprediksikan kemungkinan akan terjadi kenaikan harga pada rumah yang sedang dibangunnya.
Pasalnya, rumah jenis ini bukanlah produk siap pakai yang dipicu oleh pemerintah dari PPN.
Paulus juga menjelaskan kenaikan harga tersebut tidak hanya berdasarkan data BTN, tetapi juga karena adanya kenaikan harga material.
Untuk saat ini kecil kemungkinannya ada rumah yang belum siap untuk penyimpanan.
“Saya tidak yakin kalau ada developer yang menaikkan harga gudang prefabrikasi saat ini, apalagi ada insentif PPN, karena sekarang developer tidak mencari untung, tapi bagaimana bisnis real estate kembali bergairah, yang akan berpengaruh pada miliknya. turunannya, “kata Paulus.
Dia menambahkan, rumah yang saat ini hidup di kelas menengah dari Rp 600 juta hingga Rp 1,5 miliar masih terus dimusnahkan oleh banyak konsumen.
Ia yakin segmen ini dapat mendukung sektor real estate dan meningkatkan minat masyarakat dalam membeli rumah.
Semoga ulasan di atas bermanfaat ya…..
#artikel_asli