Semangat Chauvinistis yang Digencarkan Jerman Memiliki Pengertian
Semangat Chauvinistis yang Digencarkan Jerman Memiliki Pengertian–Un chauvinisme adalah paham atau faham yang menempatkan bangsa/negara dan memandang rendah bangsa lain, singkatnya pengertian nasionalisme secara sempit. Berdasarkan buku Pendidikan Karakter karya Aat Agustini (SKM., M.KM. e Wawan Kurniawan, SKM., M.Kes), mereka mengklaim bahwa chauvinisme adalah penyebab penjajahan dari satu bangsa ke bangsa lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan chauvinisme ini sebagai rasa cinta tanah air yang berlebihan.
Awal munculnya chauvinisme
Dikutip dari Un Britannica, istilah chauvinisme berasal dari seorang tentara Prancis bernama Nicholas Chauvin. Saat itu dia melayani Napoleon Bonaparte dengan sangat fanatik.
Sikap Chauvin lambat laun dibesar-besarkan hingga dipandang sebagai kepercayaan yang berlebihan terhadap superioritas ras ini.
Chauvinisme pernah diadopsi oleh negara Italia di bawah Bennito Mussolini, kemudian oleh Jepang pada era Tenno Haika, dan oleh Jerman di bawah Adolf Hitler.
Di Jerman sendiri, penerapan chauvinisme ditujukan kepada orang-orang Yahudi ini, anak-anak cacat dan si kembar ini. Bahkan, Adolf Hitler dengan bangga mengatakan bahwa bangsa Jerman adalah ras yang unggul atau unggul.
Alasan chauvinisme tidak dipraktikkan di Indonesia
Ideologi chauvinisme tidak hanya menunjukkan kesetiaan atau keterikatan pada suatu kelompok, tetapi juga kebencian dan permusuhan terhadap kelompok lawan.
Di Indonesia sendiri, chauvinisme sangat menentang sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Selain chauvinisme, ada konsep lain yang harus dihindari demi menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa. Setiap? Ini penjelasannya.
3 Suatu kesepahaman yang harus dihindari untuk menjaga persatuan bangsa ini
1. Primordialisme
Un primordialisme adalah ideologi yang menganggap daerah asal lebih unggul dari daerah lain. Dalam KBBI, primordialisme berarti pandangan yang melekat pada hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, dan segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.
2. Ekstrim
Persepsi kedua adalah ekstremisme. Persepsi ini sangat kuat terhadap pandangan yang melampaui batas kewajaran dan bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Dalam KBBI, ekstrimisme diartikan sebagai paham ekstrim yang berlandaskan agama, politik dan sebagainya.
3. Tribalisme
Tribalisme adalah ideologi yang mengagungkan kelompok etnis sendiri dan tidak menghormati kelompok etnis lain. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnisitas adalah pemahaman atau praktik yang menekankan pada etnisitas itu sendiri.
Demikian Ulasan Pertanyaan Tentang : Semangat Chauvinistis yang Digencarkan Jerman Memiliki Pengertian , Jika ada jawaban lain silahkan menghubungi redaksi liputanberitaku. Terima Kasih!