Mengenal Rebound Saham adalah ? dan Cara Mengetahuinya
Pemulihan dapat dilihat sebagai peluang bagi sebagian orang karena jatuhnya harga saham karena pandemi menghantam perekonomian. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan jatuhnya indeks acuan dan pada akhirnya menyebabkan hilangnya banyak investor. Mari kita bahas rebound saham adalah? dan cara mengetahuinya !
Mengenal Rebound Saham adalah ? dan Cara Mengetahuinya
Pantulan ini berarti memantul, dan istilah ini sering digunakan dalam bola basket ketika satu pemain menerima bola pantul yang tidak masuk ketika pemain lain melemparnya. Namun di pasar modal, hal ini dapat dilihat setelah terjadi penurunan harga saham (bearish). Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa ini adalah keadaan rebound naik.
Istilah ini biasanya selalu dikaitkan dengan bearish dan jika tidak ada pasar saham yang mengalami downtrend atau pelemahan maka tidak akan ada rebound. Penurunan pasar saham biasanya dipengaruhi oleh perlambatan atau perlambatan pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya, peningkatan tingkat pengangguran, defisit perdagangan luar negeri, dan sejumlah faktor lainnya.
Apa itu harga rebound?
Terjadinya bears umumnya dirasakan sebagai penurunan indeks harga saham secara umum. Jika kondisi ini terus berlanjut, investor tentu akan mempertimbangkan untuk menjual saham tersebut untuk menghindari kerugian.
Situasi yang hanya bisa diramalkan di awal kemudian bisa menjadi kenyataan dengan menjual sahamnya karena reaksi berlebihan dari investor lain. Kepanikan yang menyebabkan penjualan saham tersebut selanjutnya akan memicu peristiwa bearish.
Dalam kondisi bearish, saat terjadi diskon saham, apa yang kita lakukan di saat bearish? Nah, berikut ini yang harus dilakukan, antara lain:
Tetap Menyimpan Saham
Intinya, kamu harus bisa menjaga stok yang sudah kamu miliki sebelumnya. Apalagi jika Anda sudah memiliki saham besar, lengkap, atau berkapitalisasi besar dan biasanya kembali paling cepat setelah penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Menunggu Kepanikan Selesai
Wajar jika pasar saham jatuh ketika suasana hati negatif beredar. Ini pasti akan memicu serangan panik investor. Nah, ketika harga saham tersebut turun di bawah harga normal, Anda harus berhati-hati saat membeli saham tersebut. Jangan membeli jika Anda masih dalam situasi panic selling.
Tidak apa-apa jika Anda harus menunggu kepanikan itu hilang. Biasanya momen ini ditandai dengan keadaan pasar yang berubah dari merah menjadi hijau. Nah, ketika situasi mulai terbentuk, itu tandanya harga akan berbalik. Kemudian Anda dapat mulai melihat judul-judul menarik yang dapat Anda ambil dengan harga diskon.
Memiliki Dana Cadangan
Bahkan jika investor sudah merasa percaya diri dengan portofolio ekuitasnya, pastikan Anda selalu memiliki dana cadangan yang dapat Anda dedikasikan untuk kebutuhan sehari-hari. Tentu saja perlu menjaga cash flow agar tidak terganggu jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan di pasar. Karena tidak ada yang tahu apakah pasar saham akan selalu baik atau tidak.
Selain itu, memiliki dana cadangan juga dapat membantu Anda membeli beberapa saham yang didiskon jika terjadi tren beli. Sekarang biasakan untuk mencicil saat membeli saham saat terjadi penurunan harga. Karena tidak ada yang bisa menebak berapa lama pasar akan jatuh.
Cara Mengetahui Rebound dalam Saham
Rebound Saham adalah harga pantulan , Ada beberapa gejala dan dapat terjadi jika kondisi berikut ini benar:
Indeks Saham AS Menguat Signifikan
Kondisi sebelumnya terdapat pada indeks saham utama AS seperti Nasdaq, SP 500 dan Dow Jones yang ditutup menguat signifikan sehingga bisa menjadi pertanda IHSG akan rebound keesokan harinya.
Ada Sentimen Positif setelah IHSG Menurun Signifikan
Setelah IHSG terkoreksi, pasar secara umum dalam mood yang positif, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk membeli saham yang sudah murah atau terdepresiasi. Ada emosi positif yang bisa muncul, seperti adanya tax amnesty atau mood untuk mengucurkan Dana Pemulihan Nasional (PEN) yang menjadi insentif pemerintah di tengah pandemi saat ini.
Kondisi Market
Jika IHSG dalam status normal berarti tidak terlalu mood memukul pasar atau pasar dan saham sudah mulai naik selama 2 hari maka ini pertanda IHSG mulai naik.
Cara Menentukan Rebound
Rebound Saham adalah harga pantulan Jika ada saham yang naik turun, ada dua cara untuk menganalisis status saham naik:
Analisis Fundamental
Analisis dasar ini dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja emiten. Jika emiten berkinerja baik, harga saham juga akan naik. Dengan analisis ini, investor dapat membandingkan pendapatan perusahaan saat ini dengan pendapatan kuartal yang sama tahun lalu.
Kemudian, sebagai hasil perbandingan, investor hanya perlu menghitung persentase kenaikannya. Selanjutnya, investor harus dapat memahami bahwa peningkatan pendapatan perusahaan bukan karena penjualan aset atau faktor keuntungan yang dihasilkan dari selisih kurs.
Analisis Teknikal
Dengan analisa teknikal, yang paling umum digunakan untuk mengetahui kenaikan harga suatu saham. Hal ini dikarenakan tidak semua orang bisa menggunakannya bahkan membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk menggunakan analisa teknikal. Banyak indikator yang dapat digunakan dalam analisis teknikal, yaitu candlestick, moving average, volume trading, support dan resistance terhadap oversubscription dan overselling.
Memahami dalam Analisis Teknikal Saham
Salah satu indikator dalam analisis teknikal menggambarkan kenaikan harga saham setelah penyesuaian. Ketika saham mulai mencapai level support, investor pasar modal, khususnya trader, cenderung berinvestasi pada saham yang didiskon. Nah dari aksi inilah yang mengangkat judul tersebut.
Namun, ini tidak berarti bahwa saham akan mengalami uptrend atau tren naik lebih lanjut. Hal ini dikarenakan hal ini dapat terjadi dalam waktu yang cukup singkat, misalnya hanya 2-3 hari.