5 Fakta Tentang Omicron Siluman Yang Menyebar Lebih Cepat
Dunia baru-baru ini kembali waspada setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan versi terbaru dari Covid-19 versi Omocron, BA.2.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), BA.2 telah terdeteksi di 49 negara hingga saat ini dan lebih dari 10.800 kasus telah dilaporkan.
Berikut adalah beberapa fakta tentang BA.2, versi baru yang muncul setelah Omicron BA.1.
1. Difusi lebih cepat daripada Omicron BA.1
Otoritas Penyakit Menular Denmark, Statens Serum Institute (SSI), menemukan bahwa BA.2 1,5 kali lebih menular daripada BA.1.
“Ada beberapa indikasi bahwa (BA.2) lebih mudah menular, terutama bagi mereka yang belum divaksinasi, tetapi dapat menginfeksi orang yang divaksinasi lebih luas,” kata Tyra Grove Krause, direktur teknis SSI.
Faktanya, kasus Covid-19 subvarian BA.2 kini mendominasi di negara-negara Eropa salah satunya Denmark, di mana separuh kasus Covid-19 yang tercatat di negara Anda berasal dari subvarian ini.
Menurut Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke, sub-versi Omicron BA.2 tampaknya lebih menular daripada sub-versi lain dari Omicron, BA.1 pada Rabu (26/1).
“Tidak ada bukti bahwa varian BA.2 menyebabkan lebih banyak penyakit, tetapi jelas lebih menular,” kata Heunicke pada konferensi pers.
2. Hasil mutasi Omicron
BA.2 dijuluki “Anak Omicron” karena versi ini memiliki banyak mutasi seperti Omicron. Versi BA.2 dikatakan tidak mengandung banyak mutasi baru yang akan mempengaruhi fungsi virus.
Sementara itu, BA.2 diklaim memiliki lebih dari 20 mutasi, setengahnya berada di protein lonjakan.
Vaksin Covid-19 saat ini menargetkan area genom yang mengatur protein lonjakan. Oleh karena itu, mutasi di area ini berpotensi membantu virus menghindari vaksin dan memasuki sel dengan lebih mudah. Efek dari mutasi Omicron BA.2 pada tubuh belum diketahui.
3. Dibalik julukan siluman
Julukan “siluman” diberikan pada subversi ini karena BA.2 sulit dideteksi di beberapa alat tes Covid-19 karena sifat genetik yang berbeda ketika menginfeksi organisme.
BA.2 tidak memiliki karakteristik genetik yang sama dengan Micron atau BA.1 asli. Versi ini tidak terlihat seperti versi Omicron. Oleh karena itu, Micron BA.2 lebih mudah disembunyikan di dalam tubuh.
Tjandra Yoga Aditama, mantan direktur WHO di Asia Tenggara, mengatakan varian omicron BA.2 bisa mengelabui proses deteksi Covid-19 dengan metode antigen.
“BA.2 dikenal sebagai ‘stealth Omicron’ atau Omicron yang ‘menipu’, khususnya karena adanya delesi fenomena ‘S gene target failure – SGTF’,” kata Tjandra.
“Sehingga bisa tidak terdeteksi oleh pemeriksaan PCR SGTF yang kini justru mulai diperbanyak di negara kita,” kata Tjandra lewat pesan teks.
4. Tidak tercantum dalam Variant of Concern (VOC)
WHO sejauh ini belum memasukkan BA.2 dalam kategori versi yang diawasi (versi yang menjadi perhatian) maupun versi yang diminati (versi yang dimaksud). Ini karena tidak ada bukti peningkatan keparahan penyakit yang disebabkan oleh BA.2.
Namun, Dewan Keamanan Kesehatan Inggris telah mendaftarkan BA.2 sebagai subversi Covid-19 yang perlu dipantau secara ketat. Agensi memperkirakan opsi ini menjadi keuntungan pertumbuhan.
Di Amerika Serikat, versi Covid-19 Omicron Stealth telah terdeteksi di beberapa negara bagian, termasuk Washington D.C., yang telah mengonfirmasi dua kasus.
Sementara itu, di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini 10 kasus Omicron Siluman Covid-19 telah tercatat di Indonesia.
5. Gejalanya sangat mirip dengan Omicron BA.1
Sebuah laporan sementara yang dikutip oleh News Medical juga menunjukkan gejala mirip BA.2 yang mirip dengan Omicron asli, yaitu demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan mual.
Hal ini didukung oleh penilaian WHO, yang hingga saat ini belum menemukan bukti bahwa subvarian tersebut dapat memperburuk penyebaran COVID-19, memperburuk keparahan COVID-19, atau memengaruhi kemanjuran vaksin.
Analisis awal oleh peneliti Denmark juga tidak menemukan perbedaan dalam perawatan rawat inap untuk Micron BA.2 yang tidak terlihat dan Micron yang asli. Namun, peneliti masih berusaha mengungkap efek dan transfer BA.2.