Cara Merawat Gigi Balita Yang Aman Sedini Mungkin
Cara Merawat Gigi Balita — Sebagai orang tua, sangat penting untuk membiasakan diri merawat gigi bayi secara teratur dan tepat sejak awal masa pertumbuhan. Hal ini berguna agar anak terhindar dari berbagai gangguan kesehatan gigi yang akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Bagaimana cara merawat gigi bayi secara optimal dan hati-hati tanpa merusak gusi dan gigi yang baru mulai tumbuh? Yuk, simak tutorialnya berikut ini untuk melihat review lengkapnya.
Kapan waktu yang tepat untuk merawat gigi?
Fase menyusui sebenarnya dimulai saat Anda berada di dalam kandungan. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga nutrisi ibu hamil agar tulang dan gigi bayi berkembang dengan sempurna. Salah satunya adalah konsumsi makanan dan minuman yang memenuhi kebutuhan kalsium, fosfor, vitamin C dan vitamin D.
Namun, gigi ini belum muncul saat bayi lahir. Dikutip oleh Stanford Children’s Health, gigi sulung, yang disebut gigi sulung, biasanya mulai tumbuh antara usia 6 dan 12 bulan. Gigi anak biasanya ditandai dengan gusi bengkak dan merah, yang terasa nyeri, sehingga biasanya lebih menuntut.
Struktur Gigi Bayi
Dua gigi seri anterior rahang bawah biasanya merupakan gigi pertama anak, diikuti oleh dua gigi seri anterior rahang atas. Gigi sulung ini terus tumbuh hingga usia 2-3 tahun dan berisi total 20 gigi, termasuk 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah.
Cara Merawat Gigi Balita Perawatan dan pembersihan gigi sulung harus dilakukan sedini mungkin, sebelum gigi pertama muncul. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mulut. Kegagalan membersihkan mulut bayi secara teratur meningkatkan risiko radang gusi, infeksi, dan penyakit bakteri lainnya.
Bagaimana cara memilih sikat gigi dan pasta gigi untuk anak?
Sampai gigi pertama bayi muncul, jangan gunakan sikat gigi untuk membersihkan gusi dan mulutnya terlebih dahulu. Sikat gigi hanya menimbulkan rasa tidak nyaman pada gusi, sehingga anak akan rewel dan tidak akan menyukai kegiatan ini.
Namun, setelah gigi pertama muncul pada usia 5-7 bulan, ada dua jenis sikat gigi yang bisa digunakan, antara lain:
- Sikat gigi anak konvensional, biasanya berbentuk sikat gigi, dengan kepala lebih kecil dan bulu lembut. Sikat gigi bayi jenis ini juga memiliki gagang yang lebar sehingga mudah digenggam dengan berbagai warna dan bentuk yang menarik perhatian si kecil.
- Sikat gigi silikon untuk anak-anak, sikat gigi fleksibel yang terbuat dari bahan silikon yang digunakan untuk jari telunjuk. Sikat gigi ini memiliki sisi menonjol seperti sikat nilon yang membantu membersihkan gigi sekaligus memberikan rasa nyaman pada gusi di sekitarnya.
Seperti sikat gigi, Anda tidak perlu menggunakan pasta gigi bayi di sini sampai gigi pertama Anda muncul. Bilas gusi bayi hanya dengan air bersih saat dibersihkan.
Menurut kutipan dari American Academy of Pediatrics Dentistry, pasta gigi bayi bisa diberikan saat gigi bayi sudah tanggal. Gunakan hanya pasta gigi khusus bayi seukuran sebutir beras untuk membilas gigi bayi.
Ada juga pasta gigi berfluoride yang telah dikembangkan khusus untuk anak-anak agar aman saat tertelan. Seperti diketahui, fluoride dapat mengurangi risiko kerusakan gigi pada anak hingga 30%.
Tips merawat dan membersihkan gigi
Cara Merawat Gigi Balita Proses menyikat bayi tampaknya cukup sederhana, tetapi jika tidak dilakukan dengan benar dan benar dapat membuat bayi rewel dan stres bagi orang tua. Membiasakan bayi dan anak untuk merawat giginya sedini mungkin akan berdampak baik bagi kesehatan gigi dan gusinya di kemudian hari.
Berikut beberapa tips merawat gigi, mulai dari teknik membersihkan gigi dan gusi hingga beberapa kebiasaan yang harus dihindari.
1. Bersihkan gusi dengan kain kasa basah
Dari usia 0-6 bulan atau sampai gigi pertama patah, Anda bisa membersihkan gusi dengan kain kasa atau kain lembab yang bersih. Pastikan tangan Anda bersih dan bungkus jari telunjuk Anda dengan kain kasa atau kain.
Bersihkan gusi, mulut, dan lidah bayi dengan air hangat. Gosok perlahan dan lembut agar bayi tetap merasa nyaman.
Prosedur ini dapat dilakukan sekali sehari atau setelah setiap menyusui. Selalu pastikan untuk melakukan ini dengan cara yang bersih dan steril untuk menghindari risiko bakteri tumbuh di mulut bayi Anda.
2. Berlatih menyikat gigi dengan benar
Setelah gigi bayi Anda tanggal, Anda bisa menggunakan sikat gigi dan pasta gigi khusus bayi untuk membersihkannya. Kami juga menyarankan untuk menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari setelah menyusui, sebelum tidur atau menyesuaikan kebiasaan kecil Anda.
Tidak semua anak merasa senang saat giginya perlu dibersihkan, sehingga beberapa teknik perawatan gigi perlu dilakukan, seperti berikut ini.
- Pertahankan bayi dalam posisi setengah tidur di paha Anda dan letakkan kepala Anda di dada sampai Anda merasa nyaman.
- Basahi sikat gigi bayi dengan air, lalu gosok gigi dengan lembut dan perlahan dengan gerakan memutar. Anda dapat menggunakan kain kasa, kain bersih, atau sikat gigi silikon lembut untuk membersihkan bagian gusi yang belum tumbuh gigi.
- Untuk mencegah kerusakan gigi pada anak, disarankan juga menggunakan pasta gigi anak yang mengandung fluoride dengan takaran satu butir beras saja.
- Ketika bayi Anda sudah cukup besar, Anda harus mendorongnya untuk memuntahkan sisa pasta gigi di mulutnya.
3. Hindari botol susu saat Anda tidur
Beberapa bayi cenderung mengonsumsi susu formula dalam botol atau cangkir sebelum tidur. Kebiasaan buruk ini justru dapat merusak gigi bayi Anda, yang disebut dengan glass decay atau kerusakan gigi.
Kandungan gula pada susu cenderung menempel pada permukaan gigi bayi sehingga menyebabkan bakteri di dalam mulut berkembang biak. Bakteri mengubah gula menjadi asam, yang mengikis permukaan gigi, menyebabkan bau tak sedap.
Mengutip dokter perawatan primer, susu hanya boleh diberikan kepada bayi selama transportasi. Jangan pernah meletakkan botol susu di tempat tidur dan membiarkannya tidur saat Anda menggunakan botolnya.
4. Batasi penggunaan botol dan dot
Sejak usia 6 bulan, bayi dapat diajari menggunakan cangkir untuk mengendus, bukan botol susu. Beberapa kalangan bahkan mengajarkan bayi untuk tidak menggunakan botol susu untuk mereka yang berusia di atas 1 tahun.
Batasi juga penggunaan dot hingga usia 2 tahun. Selain itu, hindari kebiasaan menghisap ibu jari, karena ada risiko bentuk dan struktur rahang berubah, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi (maloklusi) di kemudian hari.
5. Hindari makanan yang menyebabkan masalah gigi
Juga, hindari makanan dan minuman yang menyebabkan masalah gigi, karena ini akan membantu Anda merawat gigi dengan cara yang sehat. Karena gigi sulung yang tidak dirawat dengan baik menyebabkan infeksi yang menyakitkan pada gigi dan gusi.
Jenis makanan dan minuman tertentu yang perlu dibatasi, seperti jus manis, kue kering, dan permen. Anda bisa menggantinya dengan produk yogurt atau keju yang bisa memicu produksi air liur untuk mencegah kerusakan gigi akibat bakteri.
Biasakan anak minum air putih setelah makan. Ini untuk melarutkan sisa makanan yang masih menempel di gigi dan gusi.
6. Kunjungi dokter gigi
American Academy of Pediatrics Dentistry dan American Dental Association merekomendasikan untuk membawa bayi Anda ke dokter antara usia 6 dan 12 bulan ketika gigi pertama muncul.
Tujuan dari tes ini adalah untuk memverifikasi bahwa anak tersebut berisiko mengalami kerusakan gigi. Dokter juga dapat memberikan saran tentang pencegahan penyakit gigi dan perawatan gigi yang tepat.
Seperti halnya pemeriksaan gigi rutin pada umumnya, bayi harus diperiksa setiap enam bulan sekali.
7. Pemeriksaan diri secara teratur
Selain kunjungan gigi secara rutin, sebagai orang tua, kami menyarankan agar Anda selalu memperhatikan kondisi gigi anak Anda jika terjadi kerusakan. Kerusakan atau perubahan warna gigi bisa menjadi kondisi yang perlu Anda waspadai.
Jika Anda melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera hubungi dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.