Ketahui Perbedaan Psikiater dan Psikolog
Liputanberitaku.com — Saat seorang alami masalah psikis, banyak yang minta mereka untuk menjumpai psikiater atau psikolog. Tetapi, tahukah kamu jika ada ketidaksamaan di antara psikiater dan psikolog yang penting kamu ketahui. Walau ke-2 karier ini terkait dengan kesehatan psikis, tapi ada Perbedaan Psikiater dan Psikolog. Agar kamu lebih memahami kembali Perbedaan Psikiater dan Psikolog, baca penjelasannya berikut ini!
Apakah itu Psikolog?
Pertama kali, menjadi seorang psikolog, kamu harus mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi. Kemudian, kamu harus meneruskan ke tingkatan selanjutnya yakni program karier untuk pelajari langsung dan mempraktikan kerja psikiater. Sektor tugas psikologi yang terdekat dengan psikiater ialah psikologi klinik.
Pada sektor ini, psikiater tangani beberapa kasus mental, menganalisis tanda-tanda psikis pasien, dan lakukan psikoterapi sebagai wujud pengatasannya. Itu penyebabnya, psikiater mumpuni untuk lakukan beberapa test psikologi yang selanjutnya hasilnya diinterpretasikan sebagai jawaban dari permasalahan yang dirasakan oleh pasiennya.
Beberapa test yang dapat dilaksanakan dengan seorang psikiater diantaranya test IQ, ketertarikan talenta, test personalitas dan lain-lain. Sayang, psikiater tidak dapat memberi resep beberapa obat, karena dalam tangani kasus mental mereka fokus pada therapy psikososial untuk mengontrol sikap, pemikiran, dan emosi pasien.
Lalu, Apa Perbedaan Psikiater dan Psikolog
Berlainan dengan psikolog, seorang yang ingin jadi psikiater harus menuntaskan pendidikan kedokteran dan ambil spesialis kejiwaan. Pasalnya psikolog ialah spesialis dari pengetahuan kedokteran. Selesai memperoleh sarjana dokter umum, diperlukan waktu sepanjang 4 tahun untuk jalani residensi yang diutamakan dalam sektor psikiatri. Sesudah lulus periode residensi, nanti psikiater bergelar dokter dan Sp.KJ (Spesialis Kesehatan Jiwa).
Sebagai dokter pakar psikiatri, seorang psikolog ketahui segalanya mengenai analisis dan perawatan yang dapat dilaksanakan untuk tiap keadaan psikis tiap pasien yang condong sulit, seperti masalah bipolar dan skizofrenia.
Di beberapa negara, psikiater ialah tugas legal dan medis hingga dia bertanggungjawab atas keseluruhnya perawatan kesehatan psikis pasien. Itu penyebabnya psikolog dibolehkan dan bertanggungjawab untuk menganalisis masalah psikis seorang pasien dan tentukan penyembuhan yang sudah dilakukan. Ini karena ketrampilan mereka diprioritaskan pada kesetidakimbangan kimia dalam otak manusia. Oleh penyebabnya, psikolog dapat memberi resep dan therapy beberapa obat (farmakoterapi), therapy stimulan otak, pengecekan fisik dan laboratorium sesuai keperluan beberapa pasien.
Bila Alami Permasalahan Berkaitan Gangguan Mental, Ke Mana Harus Pergi?
Bila satu hari kamu mengeluh berkaitan masalah kesehatan psikis seperti karena stres atau masalah kekhawatiran, seharusnya tidak langsung menjumpai psikiater atau psikolog. Sebaiknya kamu memeriksa diri ke dokter umum, karena kemudian dokter umum lakukan analisis awalnya berkaitan beberapa kondisi yang diperlukan. Dokter umum bisa juga memberi referensi psikolog atau psikiater bergantung keadaan yang dirasakan.
Bahkan juga, karena ke-2 nya datang dari sektor yang serupa, karena itu ke-2 nya bisa juga bekerja sama di dalam usaha pengatasan, penangkalan, analisis, dan pemberian therapy. Psikiater lakukan terapi ke pasien tiap minggu untuk konseling psikososial. Sementara psikolog lakukan terapi ke pasien tiap minggu atau bulanan untuk psikoterapi atau psikofarmakologi bergantung dari permasalahan yang dirasakan.
Bila Anda alami masalah mental, Anda sebenarnya tak perlu malu untuk cari kontribusi. Seperti hal yang penyakit fisik, penyakit mental membutuhkan pengatasan pas untuk tingkatkan tingkat hidupmu. Bila kamu rasakan masalah psikis yang cukup mengganggu kegiatan harian, karena itu telah waktunya kamu memeriksa diri atau memeriksa diri ke psikolog. Sekarang kamu dapat buat janji dengan psikiater di dalam rumah sakit yang pas sesuai keperluan kamu
Demikian artikel tentang Perbedaan Psikiater dan Psikolog, jangan salah mengartikan lagi yaa, semoga bermanfaat