Terbuat dari Gulma, Karya Seni Gigantik Bawa Pesan soal Lingkungan
Liputanberitaku.com — Terbuat dari Gulma, Karya Seni Gigantik Bawa Pesan soal Lingkungan- Beragam karya seni yang tercipta lewat ide kreatif dan inovasi tak jarang tersaji dengan mengagumkan. Satu di antaranya adalah karya instalasi yang mengusung tajuk “Harmoni”, yang berada di kompleks cagar budaya Candi Muaro Jambi. Pembuatan karya ini melibatkan 10 seniman dari Kilau Art Studio Jakarta yang berkolaborasi dengan 40 perajin resam serta masyarakat Kabupaten Muaro Jambi. Ketua Komunitas Kilau Art Studio Saepul Bahri menyebut, karya seni ini bentuk respons atas keberagaman masyarakat Jambi. Disinggung pula soal isu lingkungan melalui resam yang menjadi bahan baku pembuatan.
“Kami berharap karya ini bisa menjadi ikon atas nilai-nilai kerukunan dan keselarasan masyarakat Jambi yang beragam. Selain itu kami juga memuliakan resam yang notabene adalah gulma sebagai bahan baku. Hal tersebut semata-mata sebagai sindiran terhadap kondisi lingkungan di berbagai wilayah negeri ini,” kata Saepul
Terbuat dari Gulma, Karya Seni Gigantik Bawa Pesan soal Lingkungan
Melibatkan sebanyak-banyaknya partisipan dalam proses pengerjaan jadi visi lain dari Kilau Art Studio. Hal tersebut bertujuan agar nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi yang direpresentasikan dalam bentukan karya yang sangat nyata dan dirasakan, bahkan sejak proses pembuatannya.
“Satu hal yang menjadi tujuan kami saat menerima bantuan ini (FBK) adalah menciptakan sebuah karya yang bukan bersumber dari ego komunitas saja, melainkan karya yang bisa dimiliki siapa saja karena melibatkan banyak orang,” ungkap Rengga dari Komunitas Kilau Art.
Ia melanjutkan, lewat kolaborasi, pihaknya berharap adanya transfer ilmu pengetahuan, baik dari komunitas ke perajin dan masyarakat, juga sebaliknya. Dikatakan Rengga, proses pembuatan karya seni ini menghadapi tantangan tersendiri, yakni bagaimana setiap pihak dapat saling menerima dan berkompromi satu sama lain.
“Justru lebih dan kurangnya karya ini menjadi nilai tersendiri, yaitu kolaborasi tadi. Sehingga ada dialektika yang ditawarkan oleh Harmoni,” lanjut Rengga.